Eni Anjayani Wirausahawan Sukses di Bidang Kerajinan

  • 6 min read
  • Jan 26, 2022

Bermodalkan barang-barang bekas, di tangan yang tepat dapat menjadi omset bulanan hingga ratusan juta. Hal tersebut juga dialami oleh saudara kita dari Yogyakarta yaitu Eni Anjayani.

Bersama usaha yang Eni bentuk, Wastraloka, Ia berkarya menyulap barang-barang bekas menjadi sesuatu bernilai seni yang menghasilkan omset jutaan pada usahanya. Dengan ini, ia dapat menghidupi karyawan yang bekerja bersamanya dan terus berkembang dengan karya-karyanya.

Profil Eni Anjayani

Eni anjayani merupakan seorang Craft Designer, Pecinta Batik, Antikan, dan Buku sekaligus editor. Eni juga merupakan founder dari Wastraloka.

Ia perempuan kelahiran 22 desember 1979 yang tinggal di Yogyakarta bersama suaminya yaitu Khabib Basori, yang juga turut mengembangkan usahanya, Wastraloka. Eni merupakan lulusan Geografi UGM tahun 2003 yang saat ini menggeluti karirnya sebagai wirausahawan.

Eni Anjayani

Sesuatu hal yang membuat Eni berhasil dan sukses adalah bermula dari keterampilannya dalam membaca peluang usaha dengan memanfaatkan barang-barang bekas yang ia olah kembali menjadi barang bernilai seni layak jual. Keterampilannya untuk mengetahui selera pasar dan keinginan untuk berkembang juga menjadi pendorong kesuksesan Eni dan Khabib dalam usahanya, Wastraloka.

Profil Wastraloka

Wastraloka adalah produsen kerajinan dan home-decor berbahan kaleng dan juga bahan alami lainnya seperti kayu dan rotan.

Mereka mengaplikasikan bahan-bahan tersebut dengan lukisan khas budaya dan wastra Indonesia.

Wastraloka berasal dari bahasa Sansekerta, wastra artinya kain tradisional nusantara dan Loka artinya Tempat Seperti Surga.

Mereka bermimpi supaya wastraloka itu menjadi surga bagi kain-kain tradisional Indonesia, sehingga Wastraloka mengabadikan motif-motif itu pada produk kerajinan dan home-decor.

gerai wastraloka

Alamat: Jl. Prawirotaman No 42 Brontokusuman, Kec. Mergangsan, Kota Yogyakarta, DIY 55153, Indonesia
Telepon: +62 8233 7015 755
Email: wastralokagaleri@gmail.com

Produk Wastraloka

Produknya sangat beragam, utamanya, Wastraloka fokus di kerajinan dan dekorasi seperti kaleng kerupuk, set teko, kemudian untuk merchandise juga ada seperti Tumblr dan untuk dekorasi ada pot beragam bentuk dari bahan kaleng

Alasan memilih home-decor sebagai Fokus utama karena selama ini mereka menganggap batik itu hanya ada di kain, sehingga Wastraloka mencoba agar orang-orang lebih mengenal motif batik dan menikmatinya tidak hanya di kain, yakni mencoba menuangkannya dalam bentuk dekorasi rumah.

produk wastraloka

Sesuai dengan filosofi Wastraloka agar kami bisa mengenalkan produk motif-motif lokal, misalnya batik ada kain songket dan lain-lain itu agar bisa dipajang dalam bentuk produk dekorasi

Keunggulan produk

  1. Produk dibuat secara hand made, sehingga produk dilukis satu per satu detail motif itu sesuai dengan Pakem wastra yang diangkat
  2. Menggunakan bahan-bahan recycle, jadi sebagian besar bahan yang digunakan berasal dari sisa bahan pabrik kulkas
  3. Wastraloka itu benar-benar mengangkat konsep kelokalan, jadi unsur lokal budaya benar-benar diangkat sesuai dengan Pakem yang ada

Kualitas Produk

Menurut mereka, bahan-bahan yang dipilih merupakan bahan yang kualitasnya bagus, ketebalannya terjamin, sehingga itu mendukung keawetan produk.

Stabilisasi tentang motif, mereka memilih motif-motif yang bagus, diperhatikan kedetailannya tapi juga tidak mengurangi dari Pakem Pakem yang ada dan mempertahankan nuansa batik supaya tidak hilang motif motif batiknya, sesuai dengan motif batik yang memang adanya seperti itu.

Asal Mula Wastraloka

Mulanya Wastraloka itu diawali dengan usaha sampingan. Saat itu Eni masih bekerja kantoran kemudian sambil memproduksi produk-produk Wastraloka di tahun 2012.

Karena pasar menerimanya itu cukup bagus, lalu Eni memberanikan diri untuk pameran, kemudian dari hasil pameran itu menurut kami cukup spektakuler.

Kemudian Eni benar-benar memantapkan mengembangkannya secara profesional di tahun 2014.

Eni Wastraloka Pameran

Resepnya, Wastraloka menyukai batik, itu menjadi modal untuk bagaimana itu daya tarik dalam mengembangkan bisnis tersebut.

Masalah bakat dan lain-lain itu adalah sebuah bentuk proses. Mereka yakin ketika kemampuan diasah selalu akan berkembang dan kemampuan yang selalu dikembangkan terus akan menghasilkan sebuah hasil karya yang terbaik.

Mengenai modal awalnya, yaitu berkisar di angka lima juta rupiah. Modal tersebut berguna untuk pembelian bahan baku, seperti mug kaleng, kayu, dan cat akrilik.

Harga Jual & Omzet

Untuk produknya dibanderol mulai harga Rp200-an ribu hingga jutaan rupiah. Omzetnya mencapai 70 jutaan rupiah, bahkan bisa sampai ratusan juta rupiah dalam sebulan.

Pengelolaan Sumber Daya Manusia

Mengenai perekrutan karyawan produksi, standarisasinya yaitu mereka harus punya kemampuan dasar melukis. Untuk orang-orang yang ingin mencoba melukis, mereka harus memulainya dengann keberanian.

Mereka nantinya akan mendapatkan pelatihan agar bisa melukis motif-motif batik sehingga bisa menghasilkan produk yang sesuai dengan Pakem batik yang diinginkan.

Pertama, mereka diberi tahu mengenai motif dari admin marketing, setelah itu nanti membuat warna dasarnya, kemudian pada bagian pendasaran memulai mendasari produk yang akan dibuat seperti. Lalu baru dimulai proses pelukisan mulai dari sketsa setelah itu pewarnaan.

Karyawan bagi Wastraloka adalah tidak hanya orang lain tapi adalah saudara sekaligus keluarga.

Maju tidaknya Wastraloka itu tergantung pada support daripada karyawan, sehingga Wastraloka sangat mendukung bagaimana kemampuan karyawan, kemajuan karyawan.

Filosofinya adalah bisa maju bersama. Dalam hal bekerja, Wastraloka tidak sekedar menganggap sebagai tempat mencari rezeki bersama tetapi adalah tempat mencari penghidupan

Metode Pemasaran

Media Promosi

Media promosi yang kami lakukan selama pandemi ini lebih banyak di online, yaitu menggunakan sosial media dan website untuk pemasaran.

Sebelum pandemi biasanya rutin mengikuti pameran-pameran offline. Untuk yang nasional rutin berpartisipasi di INACRAFT, CRAFINA dan lain-lain, untuk yang mancanegara seperti Hand Arty Korea. Namun karena pandemi, pameran terlaksana secara virtual, bekerjasama dengan beberapa kementerian dan BUMN.

booth pameran wastraloka

Target Market

  1. Pecinta batik
  2. Pecinta budaya
  3. Orang-orang yang aware dengan budaya Indonesia

Jangkauan Market

  1. Lokal 90%
  2. Internasional 10%

Mayoritas produk Wastraloka diterima di wilayah Jabodetabek dan sudah mulai ekspor skala kecil ke beberapa negara seperti di Belanda di Korea dan di Australia

Divisi Marketing Wastraloka bertanggung jawab memasarkan dan membranding produk secara online. Kegiatan hariannya yaitu seperti membuat konten, mengelola email marketing, membuat video marketing dan lain-lain

Strategi yang dilakukan agar mengikuti tren pasar yaitu:

  1. Mempelajari trend yang muncul akhir-akhir ini, seperti waktu mulai pandemi orang-orang perlu untuk cuci tangan, sehingga Wastraloka berinovasi untuk membuat kran portable tapi dengan ciri khasnya yaitu di lukis batik.
    Kemudian selama pandemi masyarakat jadi berhati-hati untuk membawa botol minum atau alat makan, sehingga Wastraloka berinovasi untuk membuat botol minum yang seakan-akan bercerita disitu dengan adanya icon-icon seperti khas misalkan Jakarta disitu khas nya ada ondel-ondel kemudian kerak telor, jadi seakan-akan botol minum itu bercerita tentang suatu tempat.
  2. Cara pemasarannya difokuskan untuk pemasaran secara online terutama pada masa pandemi ini, yaitu maksimalkan seperti media sosial Instagram kemudian Facebook dengan memakai fitur Facebook & Instagram ads, memakai marketplace seperti Tokopedia shopee dan lain-lain.

Proses Berkembang

Wastraloka menganggap bawha inovasi adalah kunci agar tidak mati. Oleh sebab itu, wastraloka terus melakukan inovasi dengan mengeksplor bahan-bahan yang bisa kami aplikasikan dengan lukisan

Kapasitas Produksi

Wastraloka bergantung pada jenis barangnya, ada yang membutuhkan waktu banyak ada juga yang butuh waktu cepat. Mereka menjalani beberapa kali evaluasi, sehingga kemudian mereka bisa meningkatkan kapasitas produksi. Misalnya untuk satu hari bisa memproduksi sekian produk atau memproduksi produk dengan ukuran sekian dalam waktu sekian.

Inspirasi Desain Produk

Kain-kain batik yang lawas yang unik yang Bahkan kadang sudah agak hilang di sekitar kita dan Wastraloka mengabadikannya.

Karena sudah masuk Lini bisnis, maka inspirasinya adalah mencari produk yang konsumen minati. Caranya, mereka Googling atau mencoba mencari tahu dari konsumen langsung mengenai produk-produk atau motif-motif apa yang konsumen harapkan. Kemudian membuatkan sebuah sketsanya lalu melukisnya.

Proses Produksi

Pendasaran Warna

Proses produksi tahapan awal adalah pendasaran warna pada bahan yang akan dilukis menggunakan cat aklirik berwarna putih

Pewarnaan Dasar

Pewarnaan Dasar adalah mengenai motif apa yang akan dilukis, warna dasarnya apa, kemudian pemberian warna dasar tersebut secara menyeluruh

Pembuatan Sketsa Motif

Setelah pewarnaan dasar adalah proses pembuatan sketsa motif. Mulai dari proses sketsa gambar, kemudian langsung proses pelukisan sesuai dengan motif yang ada dalam pattern batik.

Proses Produksi

Finishing

Proses finishing yaitu produk yang sudah dilukis, kemudian dikunci dengan clear, sehingga produknya semakin bagus kemudian lebih awet dan tahan.

Quality Control

Tahap ini adalah melihat apakah produk itu sudah layak jual atau belum, sehingga selanjutnya sudah siap masuk keĀ  konsumen.

Packaging

Yaitu proses packing produk-produk yang siap untuk diberikan kepada konsumen untuk dikirim ke konsumen

Tantangan dan Kendala

Kendalanya lebih kepada proses karena handmade. Menurut Eni, handmade itu membutuhkan waktu yang lebih dan juga hasil yang harus konsisten jadi dari produk satu ke produk lain, warna harus sama, detailnya juga harus sama, sedangkan sebenarnya itu bisa dikerjakan oleh beberapa orang. Oleh sebab itu, mereka tetap harus Strike pada standar produksi.

Tantangan Wastraloka selaku pemain produk lokal adalah bagaimana membuktikan ke masyarakat bahwa produk lokal itu patut untuk dicintai patut untuk dimiliki dan patuh berjaya di negeri sendiri.

Mereka sangat bersyukur, karena di masa pandemi, mereka masih stabil dalam penjualan dan juga produksi kami masih jalan terus tanpa pengurangan karyawan bahkan pada beberapa bagian utama misalnya bagian produksi, justru Wastraloka menambah beberapa karyawan untuk memenuhi kapasitas produksi

Tantangan lainnya yaitu di awal pandemi, karena sebenarnya Wastraloka harus menggelar pameran yang cukup besar yaitu pameran INACRAFT yang bagi mereka itu menjadi Barometer penjualan Wastraloka dalam setahun.

Oleh sebab itu, kalau pameran itu batal kemudian barang sudah mereka siapkan, desain-desain baru sudah siap, terpaksa menumpuk jadi di awal-awal Pandemi tersebut. Wastraloka mengakui agak kelabakan, namun mereka terus berupaya agar barang itu harus keluar meskipun tanpa ada pameran.

Wastraloka melewatinya dan mengakhirinya dengan mengoptimalkan media online melalui Facebook, Instagram, dengan iklan yang berbayar. Mereka mulai mendorong penjualan tersebut serta terus dilakukan hingga kemudian hari dan cukup enjoy untuk penjualan di masa pandemi tersebut.

Suka Duka

Sukanya adalah jika produk Wastraloka bisa diterima oleh masyarakat banyak, apalagi produknya sudah terpampang di beberapa tempat galeri-galeri yang premium dan mereka bangga ketika mendapatkan produk Wastraloka.

Dukanya yaitu kalau ada yang order produk, kemudian mereka memberi deadline yang sangat terbatas waktunya, sehingga terpaksa harus membuat produk itu dengan cepat dan tanpa meninggalkan kualitas yang baik

Tanggapan Terhadap Produk Lokal

Tanggapan Wastraloka untuk produk-produk lokal di Indonesia yakni sangat bangga saat ini banyak produk-produk lokal dengan produk-produk yang keren yang menarik dan tidak kalah kualitasnya dengan produk luar negeri.

Post Terkait :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *